Bogorplus.com - Aksi unjuk rasa yang diaksanakan oleh massa gabungan dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Cabang Daerah Bogor dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bogor Raya, ricuh. Mahasiswa terlibat aksi dorong dan pukul dengan petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor, di pelataran Plaza Balaikota, pada Selasa (30/4/13).
Pantauan bogorplus.com dilapangan, awalnya aksi unjuk rasa hanya dilakukan oleh massa BEM se-Bogor saja, namun sekitar pukul 14.00 WIB datang massa dari KAMMI dengan menggunakan tiga angkot dari arah Tugu Kujang. Alhasil, kedua massa tersebut bergabung melakukan demo.
Puas berorasi, kedua massa tersebut memaksa masuk kedalam pelataran Plaza Balaikota dengan cara menggoyangkan pagar Balaikota yang ditutup petugas. Merasa kewalahan, akhirnya massa demonstran dipersilahkan masuk kedalam pelataran Balaikota dan melanjutkan orasinya.
Kemudian, puluhan mahasiswa tersebut menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan carut marut perizinan bangunan di Kota Bogor. Telihat beberapa mahasiswa memerankan Walikota Bogor Diani Budiarto dan pengusaha, serta menjadi anggota Dewan.
Setelah itu massa demonstran kembali terlibat aksi dorong-dorongan dengan petugas. Pasalnya, para mahasiswa ingin memaksa masuk ke ruangan untuk bertemu langsung dengan Walikota.
Kericuhan akhirnya mereda, setelah perwakilan dari Pemkot Bogor melalui Asisten II (Asda), M. Azrin menemui para demonstran. Dirinya menyatakan, bahwa Walikota sedang tidak ditempat. Dirinya berjanji, akan menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada Walikota Bogor.
Setelah ditemui Asda II, mahasiswa pun membubarkan diri sekitar pukul 15.15 WIB. Salah satu mahasiswa, Firmansyah mengatakan, pihaknya akan datang kembali untuk terus menagih janji kepada Walikota.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar