Keunggulan "Golput" pada Pilkada Jawa
Barat untuk Pemilihan Gubernur tahun ini tidak boleh berulang. Jumlah warga
yang tak menggunakan hak pilih pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2008
mencapai 9.130.604 suara, melebihi perolehan masing-masing ketiga pasangan peserta
Pilgub. Angka golput mengalahkan perolehan suara Gubernur Jabar Terpilih yang
meraih 7.287.647 suara (40,50 persen). Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT )
terkoreksi jumlah pemilih Pilkada Jabar sebanyak 27.933.259, dengan jumlah
pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 18.802.665 orang. Dari jumlah itu suara sah sebanyak
17.996.105 suara dan suara tidak sah 806.560 suara. Sedangkan untuk Pemilihan Gubernur pada tahun
2013 ini jumlah pemilih diperkirakan mencapai 33 juta. Kenyataan ini sungguh
ironi, mengingat negara kita adalah negara yang menganut demokrasi dimana
setiap warga negara mempunyai kesempatan untuk menentukan perubahan yang ada di
perubahan.
Pemilihan
Gubernur Jawa Barat kali ini, telah memasuki masa-masa akir kampanya dan sedang
menanti detik-detik menuju hari pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada
hari Minggu (24/2). Segala upaya telah dilakukan oleh kelima pasangan calon
yang berkompetisi untuk menarik hati masyarakat dengan visi-misi dan program
kerja mereka untuk Jawa Barat. Agaknya masa dua minggu kampanye memang tidak
cukup bagi kita untuk menilai kelayakan mereka untuk menjadi pemimpin Jawa
Barat selama periode lima tahun kedepan. Maka dari itu, kita perlu untuk
mempelajari treck record dari masing-masing pasangan calon. Hal tersebut tentu
akan menjadi modal kita dalam meyakini sosok yang pantas memimpin Jawa Barat.
Sehingga alasan memilih pasangan calon adalah alasan yang menunjukkan betapa
cerdas masyarakat Jawa Barat yang menentukan pilihan berdasarkan rasionalitas. Alasan-alasan
itu yang harus kita bumikan sebagai wujud masyarakat yang madani, bukan lagi
alasan-alasan emosional dalam memilih, seperti figuritas artis, kesamaan
daerah, suku, agama, terlebih lagi karena alasan uang.
Kepada
masyarakat Jawa Barat dan warga Institut Pertanian Bogor khususnya, mari kita
gunakan Hak Pilih kita karena satu suara akan menentukan nasib Jawa
Barat, Lima tahun ke depan. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk
menggunakan hak pilih kita :
1. Menggunakan hak pilih di Tempat Pemungutan
Suara (TPS) tempat tinggal masing-masing. Untuk mahasiswa IPB bisa menyempatkan
diri pulang ke rumah karena hari pemungutan suara pada hari Minggu, 24 Februari 2013
2. Menggunakan form C6 untuk menggunakan hak pilihnya di tempat lain atau
menggunakan form A8-KWK KPU bagi
yang pindah tempat tinggal. Untuk mahasiswa IPB bisa menggunakan form C6 dan
bisa menggunakan hak pilih di TPS yang ada di sekitar kampus.
3. Form C6 bisa diurus oleh orang tua
masing-masing di rumah dan dikirim melalui fax, dengan catatan mengkosongkan
TPS tujuan, untuk mengantisipasi TPS tujuan yang melebihi kuota. Sehingga bisa
menentukan TPS dimana saja.
4. Terdapat satu TPS di dalam kampus, yaitu di
perumahan dosen dengan Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 595 sedangkan
kuota maksimum dari setiap TPS adalah 600. Sehingga mahasiswa IPB bisa
menggunakan hak pilih nya di TPS yang ada disekitar kampus, antara lain babakan doneng, cangkurawok, Babakan Raya,
Babakan Lio, maupun Babakan Lebak. TPS tersebut rata-rata memiliki jumlah
DPT sebanyak 400-500 sehingga masih ada surat suara cadangan yang bisa
digunakan sebanyak 100.
Menuju Jawa Barat yang lebih baiki, ayo gunakan hak pilih mu ! tidak menggunakan hak pilih (golput)
merupakan salah satu tidak pedulinya kita terhadap masa depan Jawa Barat. Kaum
Intelektual tentu berbeda. Jadikan kontribusi kita di Pemilihan Gubernur ini
menjadi pembeda kita dengan yang lain, dengan menggunakan hak pilih dan ajak orang lain untuk menggunakan hak
pilihnya.
Hidup Mahasiswa !
Kebijakan Daerah BEM KM IPB
CP : Muh. Firmansyah (085717284812)
Twitter : @m_firmansy