Sabtu, 03 Agustus 2013

Cawalkot dan Kontrak Sosial

Bogorplus.com - Koordinator BEM Se-Bogor, Muh. Firmansyah angkat bicara mengenai agenda Pilwalkot yang mendekati hari-hari penting. Ditemui dalam acara pengundian nomor urut pasangan calon walikota dan wakil walikota di Brajamustika Hotel and Convention Center, Selasa (23/07/13), menurutnya, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bogor sudah seharusnya berkomitmen penuh untuk membangun Kota Bogor dan menyelenggarakan Pilwalkot yang berkualitas. 
        Menurut Firmansyah, dua pilar dalam peradaban politik kita adalah partai politik dan pemilu. Mereka yang mencalonkan diri sebagai pasangan walikota dan wakil walikota merupakan baik dari pasangan perorangan maupun koalisi Parpol seharusnya menjunjung tinggi integritas dalam berkompetisi. Tidak ada lagi black campaign, money politic, maupun tindak kecurangan yang dilakukan selama proses Pilwakot ini. Karena itu seharusnya semua elemen terutama mereka yang berkompetisi dalam Pilwalkot harus menjaga penuh kualitas pilwalkot ini. 
         Pilwalkot ini bukan hanya milik sekelompok golongan semata, tapi milik semua elemen masyarakat di Kota Bogor. Masyarakat juga harus terlibat dalam pengawasan Pilwalkot ini agar jalannya pilwalkot menjadi berkualitas. "Selain itu, pasangan calon walikota dan wakil walikota wajib menandatangani kontrak sosial dari elemen masyarakat, baik itu dari mahasiswa atau elemen masyarakat yang lain. 
       Keberanian mereka menandatangani kontrak sosial dari elemen masyarakat menandakan kesiapan mereka untuk memimpin Kota Bogor," paparnya. 
       Setiap warga tentu berharap pembangunan Kota Bogor menjadi lebih baik, menjunjung tinggi nilai kearifan lokal, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Sehingga setiap warga Bogor harus menganggap penting momentum Pilwalkot ini. Semoga pemimpin yang akan memimpin Kota Bogor adalah pemimpin yang kuat dan amanah.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;